Minggu, 07 Januari 2018

Penyejuk hati hai Pantai Nampu

Hawa panas menyambut kedatangan kami di Jogjakarta, setelah melalui perjalanan kurang satu hari. Perjalanan ku dalam rangka dapet hadiah bersama dengan teman yang ada di Jogjakarta. Kebetulan saat itu kuliah sedang libur, maka aku bisa ikut ke Jogjakarta. Lumayan, sambil refreshing.

Pertama kali tiba di Jogja, Badan terasa sangat letih karna perjalanan Bandung-Jogja yang lumayan jauh, ditambah hawa dingin dinihari yang saat itu terasa cukup menusuk. Rasanya aku ingin istirahat juga ingin keliling melihat-lihat pemandangan kota pelajar ini namun apadaya kami harus melanjutkan perjalanan. Ya betul saat itu tujuan kami emang untuk mencoba suasana yang tidak bisa kita dapatkan di kota Bandung yaitu kemping di pantai Nampu.

Nampu adalah nama pantai di Gunung Kidul. Pantai ini terletak 27 KM selatan kota Jogjakarta. Pantai Nampu mempunyai keunikan yang berbeda dengan pantai lainnya, selain ombaknya yang besar, juga terdapat tebing tebing yang sangat tinggi disekitar pantai. Waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai ini yaitu pada sore hari ketika matahari hendak terbenam. Agar bisa mendapatkan sunset ketika matahari terbenam.

Angin menderu kencang namun sejuk. Air laut menggulung terpecah di bibir pantai. Tampak para nelayan sudah mulai bersiap untu berlayar. Pantai Nampu tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja. Menurut warga sekitar juga sering kali pantai Nampu ini di datangi oleh wisatawan mancanegara. Ini menandakan bahwa pantai Nampu adalah pantai yang dapat menarik minat wisatawan asing yang cukup banyak 

Matahari sudah condong kebarat, inilah saatnya untuk mendirikan tenda. Kuajak teman teman semua untuk mencari tempat yang cukup untuk mendirikan tenda. akhirnya kamipun memutuskan untuk mendirikan tenda tepat di ujung pantai sebelah barat agar tidak terlalu tersorot oleh sinar matahari. Tapi tetap saja dengan suhu cuaca yang saat panas saat itu kami merasa tidak nyaman perbedaan suhu dengan kota Bandung.

Setelah selesai mendirikan tenda, kami telusuri pinggir pantai ini dengan berjalan kaki. Melesat melintasi pasir pantai yang mulus sesekali disapu ombak. Sungguh aku merasakan kedamaian. Seperti tak ada beban dalam hidup.

Tak henti-hentinya aku berdecak kagum atas keindahan panoramanya. Pesona eksotisnya berupa deburan ombak dan pemandangan disekitar pantai. Angin memberikan kesejukan dan rasa damai. Tak ada orang yang berwajah muram disini, semua tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada ditempat seindah ini. Capek karna perjalan di kereta api dan di lanjutkan dengan sepeda motor kemaren pun terbayar lunas dengan pantai yang luar biasa ini.

Tak terasa sudah sejam lebih kami berlalu-lalang di bibir pantai. Perjalanpun kami lanjutkan untuk mengisi tenggorokan yang sudah kekurangan air. Kami mendatangi pedagang kelapa muda dan membeli dua buah kelapa muda. Kemudian kami bawa kesebuah batu, cukup untuk duduk  sambil beristirahat menunggu matahari terbenam.

Tak terasa waktupun sudah mulai gelap akhirnya kampi memutuskan untuk kembali ke tenda dan mulai menyiapkan peralatan untuk memasak karena perbekalan cemilan yang sudah mulai menipis. hari mulai gelap dan karena rasa lelah yang sangat melanda akupun tanpa sadar mulai terlelap. Pagi pun tiba dan mentari pun sudah mulai menampakan dirinya, dengan deguran ombak dan pemandangan yang sangat menyejukan hati dan pikiran ini yang membuat ingin lebih lama berdiam di pantai Nampu ini namun apadaya kami pun harus kembali ke kota untuk menghabiskan masa liburan kami dengan mencoba mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di kota Jogya dan sekitarnya. Terimakasih pantai Nampu, kamu istimewa!.

Selasa, 05 Januari 2016

Napak Tilas Jalur Kereta Api Ciwidey

Salah satu jembatan kereta api pada jalur Bandung-Ciwidey
      BANDUNG telah menjadi ibu kota provinsi yang makin sibuk. Jumlah penduduk yang terus membengkak dan tingkat mobilitas yang tinggi, kiniberimbas pada makin padatnya jalan-jalan di kota. Kemacetan sudah menjadi ciri kota kembang ini. Kebutuhan akan sistem transportasi massal yang solutif pun makin mengemuka. Salah satu alternatif yaitu menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api yang mati.

   Pada era tahun 70-an kita masih bisa menikmati perjalan dengan kereta api menuju ciwidey namun saat ini kita hanya bisa menikmati sisa sisa kejayaan perkeretaapian pada masa itu
      
      Melihat sejarahnya ke masa lampau, jalur KA Bandung-Ciwidey ini mulai beroperasi sejak 1924 dan dibangun oleh perusahaan kereta api negara milik Belanda Staatsspoorwegen itu tercatat sudah tidak lagi digunakan tahun 1972.

Rel yang sudah mulai di timbun oleh warga
     Alhasil, saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. Banyak rel yang sudah tidak ada dan digantikan dengan bangunan liar.Stasiun Ciwidey, yang berada di ketinggian +1106 meter, menjadi stasiun akhir untuk rute KA Bandung-Ciwidey. Namun, jalur ini merupakan jalur pertama yang menghubungkan Bandung Selatan ke pusat Kota Bandung. Jalur ini pun menjadi akses utama warga dari Ciwidey ke Kota Bandung. Jalur Bandung-Ciwidey biasanya digunakan sebagai angkutan penumpang. Pemandangan alam yang indah di perjalanan menjadi daya tarik tersendiri. Jalur ini pun digunakan untuk angkutan barang maupun komoditi pertanian, termasuk kayu.
   
    Pada 1972, terjadi peristiwa luar biasa, yakni kecelakaan rangkaian kereta yang mengangkut kayu. Dengan alasan tersebut, juga alasan jalur ini tidak mendatangkan keuntungan, berangsur-angsur jalur ini tidak aktif hingga penutupan resmi pada 1982.
Bangunan milik warga yang berdiri di atas aset jalur kereta api Bandung - Ciwidey
    Setelah puluhan tahun terbengkalai , akhirnya mulai ada wacana dari pihak PT.KAI untuk berencana aktifkan kembali jalur kereta api Bandung - Ciwidey yang sudah mulai tidak beroprasi sejak tahun 1982 . Hal ini sejalan dengan amanat dari UU . Saat ini pihak dari PT.KAI telah melakukan survei ke jalur Soreang dan jalur Ciwidey , termasuk juga memantau stasiun Soreang dan stasiun Ciwidey yang saat ini sudah beralih fungsi oleh warga setempat . ada pula rel atau jalur yang sudah tertutup oleh bangunan milik warga
    Semoga wacana untuk mengaktifkan jalur kereta api Bandung - Ciwidey ini dapat terealisasikan , karena selain mendukung angkutan menuju beberapa tempat wisata yang ada di Ciwidey , jalur ini pun sangat bermanfaat untuk mengurangi kemacetan yang sudah mulai menjadi jadi di wilayah Bandung Selatan. (Ridho)
ia menambahkan, pihaknya melakukan survei ke jalur Soreang dan Ciwidey, termasuk memantau langsung Stasiun KA Soreang dan Ciwidey. Dalam pemantauan tersebut, kedua stasiun telah beralih fungsi dan dimanfaatkan oleh warga setempat. - See more at: http://beritatrans.com/2014/05/25/pt-kai-berencana-aktifkan-ka-bandung-ciwidey/#sthash.m3zWM0jO.dpuf
Saat ini, PT KAI melakukan survei jalur KA. Survei jalur tersebut juga dilakukan Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung. Jalur yang disurvei — Bandung-Ciwidey yang sudah dihentikan sejak tahun 1982. - See more at: http://beritatrans.com/2014/05/25/pt-kai-berencana-aktifkan-ka-bandung-ciwidey/#sthash.m3zWM0jO.dpuf
Saat ini, PT KAI melakukan survei jalur KA. Survei jalur tersebut juga dilakukan Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung. Jalur yang disurvei — Bandung-Ciwidey yang sudah dihentikan sejak tahun 1982. - See more at: http://beritatrans.com/2014/05/25/pt-kai-berencana-aktifkan-ka-bandung-ciwidey/#sthash.m3zWM0jO.dpuf
Saat ini, PT KAI melakukan survei jalur KA. Survei jalur tersebut juga dilakukan Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung. Jalur yang disurvei — Bandung-Ciwidey yang sudah dihentikan sejak tahun 1982. - See more at: http://beritatrans.com/2014/05/25/pt-kai-berencana-aktifkan-ka-bandung-ciwidey/#sthash.m3zWM0jO.dpuf
Saat ini, PT KAI melakukan survei jalur KA. Survei jalur tersebut juga dilakukan Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung. Jalur yang disurvei — Bandung-Ciwidey yang sudah dihentikan sejak tahun 1982. - See more at: http://beritatrans.com/2014/05/25/pt-kai-berencana-aktifkan-ka-bandung-ciwidey/#sthash.m3zWM0jO.dpuf