Hawa panas menyambut kedatangan kami di Jogjakarta, setelah melalui perjalanan kurang satu hari. Perjalanan ku dalam rangka dapet hadiah bersama dengan teman yang ada di Jogjakarta. Kebetulan saat itu kuliah sedang libur, maka aku bisa ikut ke Jogjakarta. Lumayan, sambil refreshing.
Pertama kali tiba di Jogja, Badan terasa sangat letih karna perjalanan Bandung-Jogja yang lumayan jauh, ditambah hawa dingin dinihari yang saat itu terasa cukup menusuk. Rasanya aku ingin istirahat juga ingin keliling melihat-lihat pemandangan kota pelajar ini namun apadaya kami harus melanjutkan perjalanan. Ya betul saat itu tujuan kami emang untuk mencoba suasana yang tidak bisa kita dapatkan di kota Bandung yaitu kemping di pantai Nampu.
Nampu adalah nama pantai di Gunung Kidul. Pantai ini terletak 27 KM selatan kota Jogjakarta. Pantai Nampu mempunyai keunikan yang berbeda dengan pantai lainnya, selain ombaknya yang besar, juga terdapat tebing tebing yang sangat tinggi disekitar pantai. Waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai ini yaitu pada sore hari ketika matahari hendak terbenam. Agar bisa mendapatkan sunset ketika matahari terbenam.
Angin menderu kencang namun sejuk. Air laut menggulung terpecah di bibir pantai. Tampak para nelayan sudah mulai bersiap untu berlayar. Pantai Nampu tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja. Menurut warga sekitar juga sering kali pantai Nampu ini di datangi oleh wisatawan mancanegara. Ini menandakan bahwa pantai Nampu adalah pantai yang dapat menarik minat wisatawan asing yang cukup banyak
Matahari sudah condong kebarat, inilah saatnya untuk mendirikan tenda. Kuajak teman teman semua untuk mencari tempat yang cukup untuk mendirikan tenda. akhirnya kamipun memutuskan untuk mendirikan tenda tepat di ujung pantai sebelah barat agar tidak terlalu tersorot oleh sinar matahari. Tapi tetap saja dengan suhu cuaca yang saat panas saat itu kami merasa tidak nyaman perbedaan suhu dengan kota Bandung.
Setelah selesai mendirikan tenda, kami telusuri pinggir pantai ini dengan berjalan kaki. Melesat melintasi pasir pantai yang mulus sesekali disapu ombak. Sungguh aku merasakan kedamaian. Seperti tak ada beban dalam hidup.
Tak henti-hentinya aku berdecak kagum atas keindahan panoramanya. Pesona eksotisnya berupa deburan ombak dan pemandangan disekitar pantai. Angin memberikan kesejukan dan rasa damai. Tak ada orang yang berwajah muram disini, semua tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada ditempat seindah ini. Capek karna perjalan di kereta api dan di lanjutkan dengan sepeda motor kemaren pun terbayar lunas dengan pantai yang luar biasa ini.
Tak terasa sudah sejam lebih kami berlalu-lalang di bibir pantai. Perjalanpun kami lanjutkan untuk mengisi tenggorokan yang sudah kekurangan air. Kami mendatangi pedagang kelapa muda dan membeli dua buah kelapa muda. Kemudian kami bawa kesebuah batu, cukup untuk duduk sambil beristirahat menunggu matahari terbenam.
Tak terasa waktupun sudah mulai gelap akhirnya kampi memutuskan untuk kembali ke tenda dan mulai menyiapkan peralatan untuk memasak karena perbekalan cemilan yang sudah mulai menipis. hari mulai gelap dan karena rasa lelah yang sangat melanda akupun tanpa sadar mulai terlelap. Pagi pun tiba dan mentari pun sudah mulai menampakan dirinya, dengan deguran ombak dan pemandangan yang sangat menyejukan hati dan pikiran ini yang membuat ingin lebih lama berdiam di pantai Nampu ini namun apadaya kami pun harus kembali ke kota untuk menghabiskan masa liburan kami dengan mencoba mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di kota Jogya dan sekitarnya. Terimakasih pantai Nampu, kamu istimewa!.